Tanjung Redeb, Berau – 1 Maret 2024, Sebuah langkah strategis dalam mengoptimalisasi pelayanan kesehatan masyarakat melalui Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) mengemuka di Kota Berau, dengan dilaksanakannya Bimbingan Teknis Kelompok Kerja Operasional Posyandu. Kegiatan ini diinisiasi untuk memperkuat pengetahuan dan keterampilan praktis dalam transformasi layanan primer di wilayah tersebut.
Acara yang berlangsung pada tanggal 1 Maret 2024 di Ruang Pertemuan Hotel Grand Parama, Jalan Pemuda Tanjung Redeb, ini dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung (DPMK) Kabupaten Berau, Yayuk Tentrem Rahayu. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya kerjasama lintas sektor dalam mendukung upaya-upaya penguatan Posyandu sebagai lembaga kunci dalam menyediakan layanan kesehatan dasar.
Kegiatan ini diawali dengan laporan dari panitia yang disampaikan oleh Ibu Suhartini, SKM, M.A.P, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat. Acara ini juga dihadiri oleh Ibu Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Berau, Ibu Lamlay Sarie, S.Si, Apt, M.Sc, serta peserta dari Tim Pembina Pokjanal Tingkat Kabupaten, Sekretaris Kecamatan se-Kabupaten Berau, dan petugas promosi kesehatan Puskesmas Se- Kabupaten Berau.
Narasumber utama kegiatan ini adalah Ketua Pokjanal Posyandu Kota Bontang, yang memberikan materi yang beragam terkait pengelolaan Posyandu. Mulai dari Pelembagaan LKD terkait Posyandu, peran Pokjanal Posyandu Kecamatan dalam meningkatkan D/S dalam pencapaian Indikator Posyandu Aktif, hingga dukungan dana Desa dalam pengelolaan Posyandu. Materi yang disampaikan juga mencakup pengelolaan Posyandu Prima dan implementasi Posyandu dalam transformasi layanan primer.
Posyandu memiliki peran penting dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan masyarakat, khususnya dalam upaya penurunan angka kematian ibu dan bayi. Sejak dinyatakan sebagai salah satu jenis Lembaga Kemasyarakatan Desa pada tahun 2018, Posyandu diatur untuk membantu kepala desa dalam meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat desa.
Data menunjukkan bahwa meskipun terjadi peningkatan capaian indikator terkait Posyandu, belum memenuhi target yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan. Kabupaten Berau memiliki 67,5 Posyandu Aktif dari 274 Posyandu yang ada, yang menunjukkan masih diperlukan upaya lebih lanjut untuk mencapai target yang telah ditetapkan.
Transformasi layanan primer yang sedang dilaksanakan oleh Kementerian Kesehatan diarahkan pada penguatan upaya promotif dan preventif, dengan pendekatan strategi integrasi layanan primer, pemberdayaan masyarakat, dan kerjasama multisektor. Dalam implementasinya, posyandu memegang peran sentral dalam memberikan layanan kesehatan dasar kepada masyarakat desa.
Pada akhir kegiatan, disimpulkan bahwa penyelenggaraan Posyandu sebagai LKD memerlukan dukungan yang komprehensif, termasuk peningkatan keterampilan kader Posyandu dalam memberikan pelayanan kesehatan dasar dan melakukan monitoring terhadap kesehatan warga di wilayahnya.
Melalui advokasi, sosialisasi, dan bimbingan teknis yang dilakukan kepada Puskesmas, Camat, PKK, serta mitra terkait, diharapkan transformasi layanan primer di Kabupaten Berau dapat terwujud dengan lebih optimal, menjadikan Posyandu sebagai garda terdepan dalam meningkatkan kesehatan masyarakat desa.
Selain itu, kerja sama lintas sektor juga menjadi kunci dalam mendukung keberlangsungan Posyandu. Untuk itu, kegiatan advokasi, sosialisasi, dan bimbingan teknis kepada Puskesmas, Camat, PKK, dan mitra dianggap perlu dilakukan secara terus-menerus.
Dengan semangat yang berkobar-kobar, para peserta berharap bahwa kegiatan ini akan menjadi momentum awal dalam meningkatkan peran Posyandu dan Pustu dalam menyediakan layanan kesehatan primer yang berkualitas bagi masyarakat Kabupaten Berau. Semoga melalui kolaborasi yang solid, visi terwujudnya masyarakat yang sehat dan sejahtera dapat diraih dengan lebih baik.