TANJUNG REDEB
Kanker serviks adalah merupakan salah satu gangguan yang kerap terjadi pada wanita. Penyakit ini dapat memengaruhi sel-sel di leher rahim yang dapat membahayakan jika tidak segera ditangani. Meski begitu, gejalanya dapat muncul setelah sel kanker sudah menyebar sehingga penanganan dini sulit dilakukan.
Hal ini diungkapkan dr Nina Damayanti tenaga kesehatan di Puskesmas Tanjung Redeb baru baru ini. “Maka dari itu, pemeriksaan rutin pada bagian rahim setiap wanita disarankan dilakukan setiap tahun, wanita yang aktif berhubungan seks ,” kata dr Nina. Untuk di Puskesmas Tanjung Redeb, tenaga kesehatan siap melayai untuk pelaksanaan IVA Test setiap hari Sabtu.
Untuk pasien tau masyarakat yang memiliki BPJS yagn memang paskesnya di Puskesmas Tanjung Redeb, Iva test nya gratis. Sedangkan yang tidak mengunakan BPJS, hanya memerlukan dana sekitar Rp 25.000, saja. Kondisi saat sebut dr Nina, ini di wilayah Tanjung Redeb dan sekitarnya , masih banyak wanita yang enggan menjalani IVA Test, karena takut dan sebagainya. Padahal IVA merupakan pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk mendeteksi kanker serviks.
Ditambahkan bahwa metode ini umum dilakukan untuk mendeteksi gangguan pada leher rahim tersebut setelah pap smear. Dengan melakukan pemeriksaan ini, diharapkan setiap wanita yang memiliki risiko terhadap kanker serviks dapat menghindarinya. Apa sih IVA test itu ? pemeriksaan Kanker Serviks dengan IVA Test, merupakan Inspeksi visual dengan asam asetat, atau disebut juga dengan IVA, adalah salah satu pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk memastikan kanker serviks pada seseorang.
Pemeriksaan ini berguna untuk mencari DNA HPV yang dilakukan oleh ahli medis. Pada pemeriksaan ini, dokter dapat melihat secara langsung lesi dan perubahan lainnya pada serviks yang cukup besar dan mungkin saja membutuhkan perawatan. Prosedur untuk IVA test terbilang cukup mudah untuk dilakukan.
Para ahli medis hanya perlu menyeka cuka, yaitu asam asetat, yang dilakukan pada serviks. Setelah itu akan dilihat jika terdapat area yang berubah warna. Jaringan serviks yang normal tidak akan terpengaruh oleh kandungan asam asetat tersebut. Jika terdapat sel kanker, bagian pada leher rahim tersebut akan berubah menjadi putih. Setelah dipastikan, penanganan lebih lanjut dapat dilakukan.
Banyak orang yang memilih IVA test karena tidak membutuhkan keahlian yang tinggi dan biaya tes yang terbilang murah dibandingkan dengan pap smear. Meski begitu, pemeriksaan ini tetap sangat baik meski hanya membutuhkan sumber daya yang rendah. Secara keseluruhan, IVA test sama bermanfaatnya dengan pap smear. Sebelum melakukan pemeriksaan tersebut, ada baiknya untuk memastikannya dulu pada dokter.(hel/bangun banua)