Dinkes Berau Perkuat Layanan Bayi Baru Lahir melalui Orientasi SHK dan PJB
Berau – Dinas Kesehatan Kabupaten Berau menggelar kegiatan Orientasi Pelaksanaan Skrining Penyakit Jantung Bawaan (PJB) dan Skrining Hipotiroid Kongenital (SHK) bagi tenaga kesehatan dan jejaring pelayanan, Kamis (23/7/2025), bertempat di SM Tower Hotel & Convention
Skrining Penyakit Jantung Bawaan (PJB) dan Skrining Hipotiroid Kongenital (SHK) pada bayi baru lahir merupakan pemeriksaan wajib yang bertujuan untuk mendeteksi dini adanya kelainan jantung bawaan serta gangguan fungsi tiroid sejak awal kehidupan. Deteksi dini melalui skrining ini menjadi langkah krusial untuk mencegah komplikasi serius dan meningkatkan kualitas tumbuh kembang anak.
Kegiatan orientasi ini diikuti oleh tenaga kesehatan dari puskesmas, rumah sakit, serta jejaring pelayanan terkait di Kabupaten Berau. Materi yang disampaikan meliputi kebijakan nasional terkait skrining bayi baru lahir, standar operasional pelaksanaan skrining PJB dan SHK, alur rujukan kasus, serta penguatan peran jejaring pelayanan dalam penanganan bayi berisiko.
Perwakilan Dinas Kesehatan Kabupaten Berau menyampaikan bahwa penguatan kapasitas tenaga kesehatan dalam pelaksanaan skrining PJB dan SHK merupakan bagian dari upaya strategis pemerintah daerah dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan ibu dan anak, khususnya pada periode neonatal yang sangat menentukan.
“Melalui orientasi ini, diharapkan seluruh tenaga kesehatan memiliki pemahaman yang seragam serta keterampilan yang memadai dalam melaksanakan skrining bayi baru lahir sesuai standar, sehingga setiap bayi mendapatkan pelayanan kesehatan yang optimal sejak awal kehidupannya,” ujar salah satu narasumber kegiatan.
Dinas Kesehatan Kabupaten Berau menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat sistem pelayanan kesehatan melalui peningkatan kompetensi sumber daya manusia serta penguatan jejaring pelayanan, guna mewujudkan generasi Berau yang sehat, berkualitas, dan berdaya saing.
